Kamis, 01 Juli 2010

Program Kesehatan Usila di PUSKESMAS TAPIAN DOLOK, Kabupaten Simalungun

Hargo Basuki, Hj.Zulfianidar. Dinas Kesehatan Kab.Simalungun, Pamatang Raya.



PENDAHULUAN

Kecamatan Tapian Dolok
Jumlah Penduduk : 33.731 jiwa
Jumlah Desa : 1 Kelurahan dan 9 Desa

Jumlah Kelompok Usila



Penyakit Terbanyak Lansia

Kunjungan Lansia ke Puskesmas / Pustu Tahun 2009
ISPA = 1.232 kunjungan
Penyakit Sendi dan reumatik = 829 kunjungan
Hipertensi = 687 kunjungan
Penyakit Saluran Pencernaan = 512 kunjungan
Penyakit Gigi dan Mulut = 497 kunjungan
Penyakit Sistemik, DM = 217 kunjungan
Penyakit Kulit = 179 kunjungan
Kelainan Mata = 112 kujungan
Infeksi Saluran Kemih = 87 kunjungan
Dll = 75 kunjungan


Masalah Kesehatan dalam Pelayanan Kesehatan Usila dan Kelompok Lansia

Pengetahuan lansia yang rendah tentang manfaat posyandu / puskesmas
Jarak rumah dengan lokasi posyandu / puskesmas yang jauh atau sulit dijangkau.
Kurangnya dukungan keluarga untuk mengantar maupun mengingatkan lansia untuk datang ke posyandu / puskesmas.
Sikap yang kurang baik terhadap petugas.

TUJUAN PEMBINAAN DAN PELAYAN KESEHATAN USILA

1. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat, sehingga terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia.
2. Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam pelayanan kesehatan disamping meningkatkan komunikasi antara masyarakat usia lanjut.

LANGKAH-LANGKAH YANG TELAH DILAKSANAKAN DALAM PEMBINAAN DAN PELAYANAN KESEHATAN USILA

Jenis Pelayanan Kesehatan yang diberikan kepada usia lanjut di Posyandu Lansia :
1. Pemeriksaan aktivitas kegiatan sehari-hari meliputi kegiatan dasar dalam kehidupan, seperti makan/minum, berjalan, mandi, berpakaian, naik turun tempat tidur, buang air besar/kecil dan sebagainya.
2. Pemeriksaan status mental.
3. Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan dan dicatat pada grafik indeks masa tubuh (IMT).
4. Pengukuran tekanan darah menggunakan tensimeter dan stetoskop serta penghitungan denyut nadi selama satu menit.
5. Pelaksanaan rujukan ke Puskesmas bilamana ada keluhan dan atau ditemukan kelainan.
6. Penyuluhan Kesehatan.

Gambar Kegiatan Pelayanan Usila






HASIL PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PEMBINAAN PELAYANAN KESEHATAN USILA

Jumlah Desa yang mendapat Program Lansia terdapat 10 kelompok. Satu Desa = 1 kelompok.
Selama ini upaya kesehatan lansia masih terbatas Posyandu Lansia

Koordinasi dengan Lintas Sektoral

Melalui pertemuan Desa dan rapat kecamatan tentang pentingnya kunjungan lansia ke Posyandu Lansia

HAMBATAN DALAM PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN KOORDINASI KESEHATAN USILA

Masalah Internal
Banyaknya permasalahan yang lebih penting sesuai dengan tren yang ada di Puskesmas sehingga perencanaan kesehatan lansia terabaikan.

Masalah Eksternal
Kurangnya dukungan dana dalam pelaksanaan pembinaan kesehatan usila.
Kurangnya dukungan dari Lintas sektoral dalam hal pembinaan kesehatan usila.

Kesimpulan

Tujuan bahwa program Lansia adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan lanjut usia agar tetap sehat, mandiri dan berdaya guna sehingga tidak menjadi beban bagi dirinya sendiri, keluarga maupun masyarakat. Aspek-aspek yang dikembangkan adalah dengan memperlambat proses menua (degeneratif). Bagi yang merasa sudah tua perlu dipulihkan (rehabilitatif) agar tetap mampu mengerjakan kehidupan sehari-hari secara mandiri. Ini dimungkinkan dengan makin berkembangnya ilmu pengetahuan tentang manusia berusia lanjut (Geriatri).

Kegiatan Pembinaan dan Pelayanan Usila di PUSKESMAS SATRIA, Kota Tebing Tinggi



PENDAHULUAN

Pembangunan dibidang kesehatan akan meningkatkan kualitas kesehatan keluarga dalam rangka mensejahterakan masyarakat yang memberikan dampak meningkatnya UHH,sejalan dgn hal tersebut jumlah usia lanjut(5,6%) juga meningkat pula.Untuk itu Puskesmas berperan dalam membina kelompok usila yang rentan terhadap masalah kesehatan.

Puskesmas Satria salah satu Puskesmas yang melaksanakan program Pembinaan dan pelayanan kesehatan usila di wilayah kerjanya yang mempunyai:
Jumlah Penduduk :27.744 Jiwa
Jumlah Kelurahan : 7 Kelurahan
Jumlah Kelp Usila : 5 Kelompok
Jumlah Usila : 1560 jiwa

Penyakit terbanyak pada usila sbb:

1.Gangguan Pencernaan
2.Tekanan darah tinggi
3.Gangguan Pernapasan
4.Gangguan Penglihatan
5.Gangguan Pendengaran
6.Penyakit kencing Manis(DM)
7.Penyakit Otot dan sendi(RA)
8.Gangguan Kejiwaan(tidur,cemas,depre
si)
9.Gangguan hati,ginjal
10.Gangguan keseimbangan .dll

MASALAH PELAYANAN KESEHATAN USILA

DI PUSKESMAS:
a.Kurangnya fasilitas dan kemudahan bagi usila
b.Kurangnya Pengetahuan Petugas
c.Kurangnya peran keluarga dan masyarakat
d.Perhatian petugas terhadap usila kurang
e.Belum optimal pencatatan dan pelaporan
DI KELOMPOK LANSIA
a.Kurangnya peran keluarga dan masyarakat
b.Sarana dan prasarana masih kurang memadai
c.Peran kader masih kurang
d.Kurangnya kerjasama LS/LP

TUJUAN PEMBINAAN DAN PELAYANAN KESEHATAN USILA

Tujuan Umum:
Terlaksananya Pembinaan dan Pelayanan Kesehatan Usila di Puskesmas dan Kelompok usila di wilayah kerja Puskesmas
Tujuan khusus:
1.Meningkatnya Jumlah dan mutu kelompok usila
2.Meningkatnya cakupan pelayanan usila (65%)
3.Meningkatnya kemandirian usila dalam mengatasi masalah sendiri sesuai potensi yg dimiliki
4.Dilaksnakanya pembinaan dan pelayanan usila setiap bulannya

PROSES DAN PERENCANAAN YANG TELAH DILAKSANAKAN

1.Pemeriksaan aktivitas,mental,gizi
2.Pengukuran Tekanan darah,denyut nadi
3.Pemeriksaan Hb di Puskesmas
4.Pemeriksaan Kadar Gula Darah
5.Pengobatan di Pusk dan kelompok usila
6.Pemberian makanan Tambahan di kelompok
7.Pembinaan kader usila
8.Pelaksanaan rujukan ke Puskesmas
9.Memberikan Penyuluhan,yankes(prom,prev,curat)
10.Pembinaan kelompok usila dgn LS-LP
11. Memberikan kemudahan pada usila dlm mengakses pelayanan

PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN KESEHATAN USILA (2007-2009)

-Upaya sosialisasai program usila
-Memfasilitasi pembentukan kelompak usila
-Penyuluhan kesehatan di kelompok usila
-Melaksanakan Pelayanan kesehatan usila
-Melaksanakan pembinaan kelompok usila
-Mengusulkan pelatihan kader usila ke Dinkes
-Mengikut sertakan Pelatihan Petugas usila
-Mengusulkan pengadaan usila Kit ke Dinkes
-Melaksanakan koordinasi dgn LS-LP dalam pembentukan/pembinaan kelompok usila
-Mengusulkan intensif kader ke dinkes
-Pencatatan dan pelaporan program usila

HAMBATAN DALAM PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN USILA

Masalah
Internal:
>Kurangnya perhatian dan tanggung jawab petugas terhadap prog usila.
>Pembiayaan masih kurang
>Pengetahuan,ketrampilan Nakes masih kurang

External:
>Pembinaan secara terpadu LS/LP blm terlaksana scr optimal
>Belum adanya komitmen LS LP dalam Pembinaan pelayanan usila
>Perhatian,peran keluarga/masya masih kurang

Intervensi

-Pembinaan petugas,Membuat komitmen bersama
-Mengusulkan anggaran melalui dinkes
-Mengikutkan Pelatihan ke Dinkes

-Melaksanakan pertemuan scr berkala dgn LS-LP, Pembentukan tim pembina usila.
-Melaksanakan hasil kesepakatan yang sudah ada
-Memberikan informasi di setiap kesempatan yang ada

STRATEGI DAN PELUANG

1.Upaya sosialisasi,oprasionalisasi prog usila
2.Menggerakan dan memberdayakan masyarakat dlm prog usila.
3.Memantapkan kerjasama & partisipasi LS-LP
4.Melaksanakan Pembinaan oleh LP-LS
5.Meningkatkan pembiayaan Program usila
6.Memantapkan kemampuan pengelolaan program melalui pendidikan dan pelatihan
7.Meningkatkan koodinasi secara berkala

KESIMPULAN

1.Cakupan pelayanan usila masih kurang(60%)
2.Belum Optimalnya tim pembinaan usila
3.Perlu Penambahan kelompok Usila
4.Masih kurangnya peran keluarga dan masyarakat terhadap usila
5.Kegiatan program usila di Puskesmas dan kelompok blm optimal
6.Sarana dan Prasarana untuk usila masih kurang
7.Pendanaan terhadap program usila kurang

Program Kesehatan Usila di PUSKESMAS TOMUAN, Pematang Siantar

drg.Erika, Kepala Puskesmas Tomuan, Kota Pematang Siantar

Jumlah Penduduk :
Kelurahan Tomuan : 1496 KK ; 9355 jiwa
Kelurahan Kebun Sayur : 998 KK ; 7322 jiwa
Kelurahan Pahlawan : 663 KK ; 2715 jiwa

Total : 3157 KK; 19392jiwa

DATA USIA LANJUT
Jumlah usia lanjut
adalah 897 orang yang terdata

Dari jumlah tersebut hanya sekitar 42% yang mendapat pelayanan kesehatan di puskesmas dan
hny sekitar 20% dari jumlah kunjungan pusk

10 Penyakit terbesar Lansia

Rematik dan peny jar otot lainnya
Hypertensi
ISPA
DM
Kelainan Refraksi
Gastritis
Peny kulit
Asma
Bronchitis
Ggn jantung

TUJUAN PEMBINAAN DAN PELAYANAN KESEHATAN USILA

TUJUAN UMUM
Meningkatnya derajat kesehatan para lansia dengan pelayanan kesehatan baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif sehingga dapat mempertahankan kemandirian para lansia


TUJUAN KHUSUS
Puskesmas mempunyai SDM, sarana dan pra sarana untuk promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yg mendukung utk mengoptimalkan pelayanan kesehatan pd lansia
Terbentuk kelompok usila baru yang dibina di tiap kelurahan
Kelompok usila yang mandiri

Pelayanan Usila

DALAM GEDUNG
- Promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif?








LUAR GEDUNG
- Posyandu Lansia

Pemeriksaan kesehatan
- Penimbangan BB
- Pengukuran tekanan darah
- Pemeriksaan Kadar Gula Darah
(sesuai dgn anjuran dokter)
Pemberian obat2an/vitamin


Posyandu Lansia

JUMLAH : 1 skrg 2
TEMPAT : GEREJA HKBP TOMUAN JL. PATTIMURA
JUMLAH PESERTA : 34 ORG (33 WANITA; 1 PRIA)



HAMBATAN

MASALAH INTERNAL
- SDM
- Sarana dan Prasarana
- Sumber dana

MASALAH EKSTERNAL
- Koordinasi Lintas Sektor
- Kesadaran dan kemauan para lansia untuk
mendapat pelayanan kesehatan bukan
hanya kuratif dan rehabilitatif
- Kesehatan usila belum menjadi prioritas

KESIMPULAN

Meningkatkan derajat kesehatan para lansia melalui usaha promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang dilakukan oleh puskesmas sangat membutuhkan dukungan dari berbagai pihak sehingga dapat dijalankan secara optimal dan mendapatkan hasil yg optimal pula.

Peranan Petugas Puskesmas dan Tatalaksana Perawatan Penyakit Degeneratif pada Usila di Puskesmas

dr.Hartono Taslim,M.Med Klinik Usia Lanjut RS Gleni International Medan
Dipresentasikan di Medan tanggal 29 Juni 2010

Peningkatan jumlah usia lanjut ini berpotensi menimbulkan beberapa masalah pokok seperti meningkatnya beban keluarga, masyarakat, dan pemerintah, khususnya berhubungan dengan kebutuhan layanan khusus, penyediaan dan perluasan lapangan kerja, pelayanan konsultatif sosial psikologis, bantuan sosial ekonomi, upaya pelestarian sosial budaya, dan pelayanan rekreatif.

Siapakah Usia Lanjut Itu?

Di Negera Berkembang, Usila bila Usia > 60 Tahun.
Di Negara Maju, Usila bila Usia > 65 Thn.
Dari Aspek Ekonomi, Usila > 60 tahun terdiri dari :
- Lansia Produktif (Sehat F,M dan S).
- Lansia Non-produktif.

Dari Aspek Kesehatan, Usila terdiri dari:

Usia 60 – 69 thn disebut Young Old.
Usia 70 – 79 thn disebut Old.
Usia 80 thn ke atas disebut Old-old.

Ada pembagian lain yaitu:
Pra-senile bila usia terletak pada 49-59 thn.
Elderly bila usia > 60 thn.
Elderly with Risk bila usia > 70 thn.



Apa Masalah pada Lanjut Usia?

Masalah paling utama adalah Kesehatan.
Penyakit yang berkaitan dengan proses usia lanjut disebut penyakit degeneratif seperti hipertensi, osteoarthritis, osteoporosis, kataraks senilis, diabetes mellitus tipe 2, penurunan fungsi luhur (demensia), dan sebagainya.

Upaya pemantapan pelayanan kesehatan bagi lansia terdiri dari :

Publikasi atau kampanye pelayanan kesehatan lanjut usia di puskesmas.
Pemaksimalan peran institusi kesehatan seperti pustu, posyandu lansia.
Peningkatan profesionalisme (SDM) di bidang lansia.
Penyediaan obat-obatan dan perawatan efektif dan terjangkau oleh lansia.

Program pokok kesehatan Lansia bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan (Quality of Life) para lanjut usia dengan menanamkan pola hidup sehat.

Program kesehatan Usila meliputi:

Peningkatan dan pemantapan upaya kesehatan para lanjut usia di pelayanan dasar, khususnya Puskesmas melalui konsep Puskesmas Santun Usia Lanjut.
Peningkatan upaya rujukan kesehatan bagi lanjut usia.
Peningkatan penyuluhan dan penyebarluasan informasi kesehatan dan gizi bagi lanjut usia.
Peningkatan dan pemantapan upaya kesehatan para lanjut usia di pelayanan dasar, khususnya Puskesmas melalui konsep Puskesmas Santun Usia Lanjut.
Peningkatan upaya rujukan kesehatan bagi lanjut usia.
Peningkatan penyuluhan dan penyebarluasan informasi kesehatan dan gizi bagi lanjut usia.
Peningkatan mutu perawatan kesehatan bagi para usia lanjut dalam keluarga.
Peningkatan peran serta masyarakat dalam upaya kesehatan usia lanjut.
Pengembangan lembaga hospice terutama untuk perawatan usia lanjut yang menderita penyakit kronis yang berprognosis buruk dan atau penyakit terminal

Program pokok kesehatan lansia :

Upaya pencegahan penyakit (Preventif).
Upaya peningkatan kualitas kesehatan (Promotif).
Upaya pengobatan penyakit dan komplikasinya (Kuratif).
Upaya pengembalian fungsi tubuh (Rehabilitatif).
Upaya penyehatan sosial.

Peran Nakes Puskesmas pada Usila:

Upaya Preventif adalah :
Pemberian vaksinasi Influenza dan Pneumonia.
Pemberian Tablet Kalsium dan Vitamin D terutama bagi lansia di panti wreda.
Pemberian alat bantu penglihatan.
Pemberian alat bantu jalan seperti tongkat.

Upaya Promotif adalah :
Ceramah tentang kesehatan dan pola hidup sehat.
Memberdayakan lansia untuk ikut kegiatan sosial dan rekreasi.
Menyalurkan bakat dan ketrampilan dalam masyarakat.

Upaya Promotif adalah :
Ceramah tentang kesehatan dan pola hidup sehat.
Memberdayakan lansia untuk ikut kegiatan sosial dan rekreasi.
Menyalurkan bakat dan ketrampilan dalam masyarakat.

Upaya Kuratif adalah :
Mendeteksi kelainan klinis sedini mungkin.
Memberi pengobatan yang rasional dan efisien terhadap penyakit degeneratif.
Mencegah komplikasi dari penyakit degeneratif dan komplikasi pengobatan.
Mengembalikan kemampuan fungsional sedini mungkin.

Upaya Rehabilitasi adalah:
Melatih kemampuan fisik yang masih tersisa.
Melatih kemampuan hidup mandiri atau semi-mandiri.
Melatih kemampuan menjaga kesehatan diri dan lingkungan.
Melatih kemampuan dasar (ADL dan IADL).

Peran Nakes Medis dalam Pelayanan Kesehatan Usila :

Pengkajian terhadap fungsi fisik, mental dan lingkungan dari para usia lanjut.
Melakukan diagnosa keperawatan.
Perencanaan tindakan keperawatan.
Pelaksanaan tindakan keperawatan.
Evaluasi

Penkajian fungsi fisik dan mental meliputi :

Kemampuan panca indra.
Kemampuan fungsi anggota gerak.
Kemampuan fungsi organ tubuh.
Kemampuan fungsi alat pembuangan tubuh.
Kemampuan fungsi mental.
Ada atau tidak adanya nyeri kronis.


Diagnosa keperawatan harus bersifat komprehensif dan holistik:

Perubahan mobilitas fisik.
Perubahan aktifitas dasar harian.
Gangguan panca indra.
Gangguan proses pembuangan tubuh.
Gangguan proses berpikir,depresi dan gangguan tidur.
Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.
Gangguan pola pernafasan.
Tidak tolerans terhadap aktivitas harian.

Perencanaan tindakan keperawatan :

Continuum of care : perencanaan tindakan keperawatan berkelanjutan yang melibatkan kerjasama antar disiplin.
Rehabilitasi.
Kemandirian : memberikan kesempatan kepada usila untuk menolong dirinya sendiri melalui program pengendalian persepsi dan motivasi.
Long term care.
Home-based care.

Pelaksanaan tindakan keperawatan :

Merupakan tindak lanjut operasional dari rencana tindakan keperawatan.
Berfokus pada masalah yang ada pada diri pasien dan lingkungan.
Contoh : pemberian oksigen, perawatan kebersihan diri, mobilisasi, orientasi terhadap waktu, tempat dan orang.
Fokus lingkungan meliputi : cahaya penerangan yang memadai, lantai yang tidak licin, anak tangga, alat genggam di kamar mandi, dan sebagainya

Evaluasi keperawatan :

Merupakan tahapan terakhir untuk menilai apakah fungsi keperawatan berhasil atau gagal yaitu dengan membandingkan situasi dan kondisi sebelum dan sesudah intervensi keperawatan.
Mengidentifikasi faktor faktor penyebab kegagalan tindakan keperawatan.
Mencari alternatif tindakan keperawatan.