Kamis, 01 Juli 2010

Peranan Petugas Puskesmas dan Tatalaksana Perawatan Penyakit Degeneratif pada Usila di Puskesmas

dr.Hartono Taslim,M.Med Klinik Usia Lanjut RS Gleni International Medan
Dipresentasikan di Medan tanggal 29 Juni 2010

Peningkatan jumlah usia lanjut ini berpotensi menimbulkan beberapa masalah pokok seperti meningkatnya beban keluarga, masyarakat, dan pemerintah, khususnya berhubungan dengan kebutuhan layanan khusus, penyediaan dan perluasan lapangan kerja, pelayanan konsultatif sosial psikologis, bantuan sosial ekonomi, upaya pelestarian sosial budaya, dan pelayanan rekreatif.

Siapakah Usia Lanjut Itu?

Di Negera Berkembang, Usila bila Usia > 60 Tahun.
Di Negara Maju, Usila bila Usia > 65 Thn.
Dari Aspek Ekonomi, Usila > 60 tahun terdiri dari :
- Lansia Produktif (Sehat F,M dan S).
- Lansia Non-produktif.

Dari Aspek Kesehatan, Usila terdiri dari:

Usia 60 – 69 thn disebut Young Old.
Usia 70 – 79 thn disebut Old.
Usia 80 thn ke atas disebut Old-old.

Ada pembagian lain yaitu:
Pra-senile bila usia terletak pada 49-59 thn.
Elderly bila usia > 60 thn.
Elderly with Risk bila usia > 70 thn.



Apa Masalah pada Lanjut Usia?

Masalah paling utama adalah Kesehatan.
Penyakit yang berkaitan dengan proses usia lanjut disebut penyakit degeneratif seperti hipertensi, osteoarthritis, osteoporosis, kataraks senilis, diabetes mellitus tipe 2, penurunan fungsi luhur (demensia), dan sebagainya.

Upaya pemantapan pelayanan kesehatan bagi lansia terdiri dari :

Publikasi atau kampanye pelayanan kesehatan lanjut usia di puskesmas.
Pemaksimalan peran institusi kesehatan seperti pustu, posyandu lansia.
Peningkatan profesionalisme (SDM) di bidang lansia.
Penyediaan obat-obatan dan perawatan efektif dan terjangkau oleh lansia.

Program pokok kesehatan Lansia bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan (Quality of Life) para lanjut usia dengan menanamkan pola hidup sehat.

Program kesehatan Usila meliputi:

Peningkatan dan pemantapan upaya kesehatan para lanjut usia di pelayanan dasar, khususnya Puskesmas melalui konsep Puskesmas Santun Usia Lanjut.
Peningkatan upaya rujukan kesehatan bagi lanjut usia.
Peningkatan penyuluhan dan penyebarluasan informasi kesehatan dan gizi bagi lanjut usia.
Peningkatan dan pemantapan upaya kesehatan para lanjut usia di pelayanan dasar, khususnya Puskesmas melalui konsep Puskesmas Santun Usia Lanjut.
Peningkatan upaya rujukan kesehatan bagi lanjut usia.
Peningkatan penyuluhan dan penyebarluasan informasi kesehatan dan gizi bagi lanjut usia.
Peningkatan mutu perawatan kesehatan bagi para usia lanjut dalam keluarga.
Peningkatan peran serta masyarakat dalam upaya kesehatan usia lanjut.
Pengembangan lembaga hospice terutama untuk perawatan usia lanjut yang menderita penyakit kronis yang berprognosis buruk dan atau penyakit terminal

Program pokok kesehatan lansia :

Upaya pencegahan penyakit (Preventif).
Upaya peningkatan kualitas kesehatan (Promotif).
Upaya pengobatan penyakit dan komplikasinya (Kuratif).
Upaya pengembalian fungsi tubuh (Rehabilitatif).
Upaya penyehatan sosial.

Peran Nakes Puskesmas pada Usila:

Upaya Preventif adalah :
Pemberian vaksinasi Influenza dan Pneumonia.
Pemberian Tablet Kalsium dan Vitamin D terutama bagi lansia di panti wreda.
Pemberian alat bantu penglihatan.
Pemberian alat bantu jalan seperti tongkat.

Upaya Promotif adalah :
Ceramah tentang kesehatan dan pola hidup sehat.
Memberdayakan lansia untuk ikut kegiatan sosial dan rekreasi.
Menyalurkan bakat dan ketrampilan dalam masyarakat.

Upaya Promotif adalah :
Ceramah tentang kesehatan dan pola hidup sehat.
Memberdayakan lansia untuk ikut kegiatan sosial dan rekreasi.
Menyalurkan bakat dan ketrampilan dalam masyarakat.

Upaya Kuratif adalah :
Mendeteksi kelainan klinis sedini mungkin.
Memberi pengobatan yang rasional dan efisien terhadap penyakit degeneratif.
Mencegah komplikasi dari penyakit degeneratif dan komplikasi pengobatan.
Mengembalikan kemampuan fungsional sedini mungkin.

Upaya Rehabilitasi adalah:
Melatih kemampuan fisik yang masih tersisa.
Melatih kemampuan hidup mandiri atau semi-mandiri.
Melatih kemampuan menjaga kesehatan diri dan lingkungan.
Melatih kemampuan dasar (ADL dan IADL).

Peran Nakes Medis dalam Pelayanan Kesehatan Usila :

Pengkajian terhadap fungsi fisik, mental dan lingkungan dari para usia lanjut.
Melakukan diagnosa keperawatan.
Perencanaan tindakan keperawatan.
Pelaksanaan tindakan keperawatan.
Evaluasi

Penkajian fungsi fisik dan mental meliputi :

Kemampuan panca indra.
Kemampuan fungsi anggota gerak.
Kemampuan fungsi organ tubuh.
Kemampuan fungsi alat pembuangan tubuh.
Kemampuan fungsi mental.
Ada atau tidak adanya nyeri kronis.


Diagnosa keperawatan harus bersifat komprehensif dan holistik:

Perubahan mobilitas fisik.
Perubahan aktifitas dasar harian.
Gangguan panca indra.
Gangguan proses pembuangan tubuh.
Gangguan proses berpikir,depresi dan gangguan tidur.
Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.
Gangguan pola pernafasan.
Tidak tolerans terhadap aktivitas harian.

Perencanaan tindakan keperawatan :

Continuum of care : perencanaan tindakan keperawatan berkelanjutan yang melibatkan kerjasama antar disiplin.
Rehabilitasi.
Kemandirian : memberikan kesempatan kepada usila untuk menolong dirinya sendiri melalui program pengendalian persepsi dan motivasi.
Long term care.
Home-based care.

Pelaksanaan tindakan keperawatan :

Merupakan tindak lanjut operasional dari rencana tindakan keperawatan.
Berfokus pada masalah yang ada pada diri pasien dan lingkungan.
Contoh : pemberian oksigen, perawatan kebersihan diri, mobilisasi, orientasi terhadap waktu, tempat dan orang.
Fokus lingkungan meliputi : cahaya penerangan yang memadai, lantai yang tidak licin, anak tangga, alat genggam di kamar mandi, dan sebagainya

Evaluasi keperawatan :

Merupakan tahapan terakhir untuk menilai apakah fungsi keperawatan berhasil atau gagal yaitu dengan membandingkan situasi dan kondisi sebelum dan sesudah intervensi keperawatan.
Mengidentifikasi faktor faktor penyebab kegagalan tindakan keperawatan.
Mencari alternatif tindakan keperawatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar